Sumber: www.menulis.com
Gambar . Seseorang yang melakukan resensi.
A.
Pengertian Resensi
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang artinya kupasan atau
pembahasan. Kemudian bahasa Latin recensio,
recensere atau juga revidere yang artinya mengulas kembali.
Resensi
adalah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya baik itu
buku, film, atau karya lain. Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada
pembaca mengenai suatu karya apakah layak dibaca atau tidak.
Resensator adalah orang yang membuat resensi sebuah
buku/pembuat resensi. Orang yang akan membuat resensi sebuah buku, harus sudah
membaca buku yang akan dibuat resensinya terlebih dahulu.
B. Unsur-unsur
Resensi
Hal-hal
yang penting dicermati dalam menulis resensi ialah menunjukan kualitas isi, penampilan, unsur-unsur,
bahasa, dan manfaat bagi pembaca antara lain:
1.
Judul resensi
2.
Identitas buku
yang diresensi
3.
Pendahuluan
(memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku, dan lain-lain)
4.
Inti/isi resensi
5.
Keunggulan buku
6.
Kekurangan buku
7.
Penutup
C.
Syarat dalam penyusunan sebuah Resensi
a.
Ada data buku,
meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b.
Pendahuluannya
berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang
berhubungan dengan tema.
c.
Memiliki alasan
terhadap buku yang akan diresensi.
d.
Harus
bermanfaat.
D.
Kebahasaan dalam Teks Resensi
Tentang kaidah kebahasaan teks resensi, teks resensi memiliki
kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut.
·
Banyak
menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu.
·
Banyak
menggunakan konjungsi temporal: sejak,
semenjak, kemudian, akhirnya.
·
Banyak
menggunakan konjungsi penyebababan: karena,
sebab.
·
Menggunakan
pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir
teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan,
harus, hendaknya,
·
Banyak
menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa,
yakni, yaitu. Banyak menggunakan
konjungsi temporal: sejak, semenjak,
kemudian, akhirnya. Banyak
menggunakan konjungsi penyebababan: karena,
sebab. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi
pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya,
·
Banyak
menggunakan kata serapan. Kata serapan adalah kata yang berasa dari bahasa
Inggris yang menjadi bahasa Indonesia. Memang dalam perkembangannya, memang
bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah
maupun asing.
E.
Jenis-jenis
Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu:
a. Informatif,
disini resensi disampaikan secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
b. Deskriptif,
yaitu resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau bab nya.
c. Kritis,
yaitu resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan
tertentu. Isi resensi biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku.
F.
Manfaat Resensi
1.
Bahan Pertimbangan
Memberikan
gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya dan mempengaruhi mereka atas karya
tersebut.
2.
Sarana Promosi Buku
Buku
yang di-resensi biasanya adalah buku baru yang belum pernah di-resensi.
Sehingga dengan melakukan hal ini bisa menjadi salah satu bentuk promosi buku
sehingga terkenal dan banyak terjual.
3.
Pengembangan Kreativitas
Seperti
yang kita ketahui bahwa semakin sering menulis semakin baik tingkat keahlian
kita, sehingga dengan rajin meresensi secara tidak langsung bisa mengembangkan
kreativitas menulis.
4.
Nilai Ekonomis
Dan
hal yang mungkin tidak kamu bayangkan adalah dengan meresensi buku kita bisa
mendapatkan imbalan berupa uang atau lainnya.
Contoh Resensi Buku
A.
Judul Resensi : Rumah Cinta Rasulullah
B.
Identitas Buku
Judul buku : Bilik-Bilik Cinta Muhammad
Nama Pengarang : Dr. Nizar Abazhah
Cetakan : I, 2004
Penerbit : Zaman
Penerjemah : Asy’ari Khatib
Tebal buku : 332 Halaman
ISBN : 978-602-1687-22-2
C.
Riwayat Kepengarangan
Nizar Abazhah. Lahir di Damaskus tahun 1946. Beliau
belajar langsung kepada para ulama terkemuka Damaskus, beliau bergelar sarjana
sastra dari Universitas Damaskus dan magister di bidang yang sama dari
Universitas Punjab, Lahore. Kemudian, ia berhasil menjadi doktor bidang sastra
Arab kontemporer di Universitas Azerbaijan.
Selain bidang sastra Arab, kepakarannya juga diakui
dalam bidang sastra Prancis dan sejarah Islam. Kini aktif menjadi penasihat
kebudayaan Penerbit Dar al-Fikr, guru besar Sirah Nabawiyyah di Akademi al-Fath
al-Islami, serta mengajar di berbagai perguruan tinggi di Syria.
Beliau telah menulis lebih dari empat puluh buku
tentang sejarah, sastra (novel), buku-buku pengajaran bahasa Arab untuk
orang-orang non-Arab, dan buku-buku sirah Nabi Muhammad. Karyanya yang telah
diterjemahkan dan disambut meriah oleh pembaca Tanah Air diantaranya adalah
Bilik-Bilik Cinta Muhammad, Sekolah Cinta Rasulullah, Ketika Nabi di Kota,
Sahabat-Sahabat Cilik Rasulullah, Perang Muhammad, dan Pribadi Muhammad.
D.
Sinopsis / Ringkasan isi buku
Buku ini menceritakan
kisah teladan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW disetiap rumah yang beliau tinggali
dan singgahi dari sejak masa-masa kecilnya hingga detik terakhir hidupnya.
Diceritakannya kamar demi kamar itu dengan segenap penghuninya hingga bagaimana akhlak, tata
pergaulan Nabi dengan mereka. Rumah-rumah cinta Rasulullah menjadikan tempat belajar
bagaimana mewujudkan ”Rumahku Surgaku”. Bukan rumah bebas dari masalah, melainkan
keluarga yang berhasil menyelesaikan suatu masalah secara bijak , bukan dengan
kemewahan harta, melainkan dengan keluhuran akhlak dan cinta yang menyatu dalam
iman.
E.
Ulasan kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan
dari buku ini kaya akan sisi positif terutama dari segi akhlak yang mulia yang
ditunjukan oleh Rasulullah. Penulisannya mencakup aspek di segi agama, politik,
budaya, masyarakat dan lainnya. Bahasanya mudah dipahami sehingga menjadi menarik
pembaca untuk membacanya. Pembacanya sendiri pun nantinya akan disajikan
mengenai tata cara menjalani hidup dengan baik dan benar sesuai sesuai Al-Qur’an.
Untuk
kekurangan dalam novel ini terlihat terlalu banyak kalimat yang terpenggal di
antara kata, yang menjadikan membacanya kurang nyaman ( penggunaan tanda hubung
“-“)
F.
Penutup
Kesimpulannya, buku ini sangat menginspirasi
kehidupan khususnya yang beragama islam. Pembaca akan merasakan kekaguman pada
sang Rasul. Dengan adanya buku ini semakin mempertebal lagi iman kita pada
sejarah islam dan syariatnya, serta amalan-amalan Rasul serta keluarganya yang
dapat membuat pembacanya terharu dan semangat menjalani ibadah wajib maupun
yang sunnah.
Karya Penulis :Bramasta
Krisna Diandra
TUGAS
Bacalah dengan
cermat teks resensi dibawah ini!
Judul:Ayah
Penulis: Andrea
Hirata
Terbit: Mei 2015
Tebal: 412 halaman + xx
Setelah lama tak kedengaran, Andrea Hirata muncul
lagi dengan novel barunya,Ayah. Dua minggu sebelum buku ini resmi terbit
tanggal 29 Mei, saya sudah mendapatkannya duluan (jangan tanya dapat dari
mana). 🙂 Saya langsung membacanya dan tamat dalam 5 hari. Kalau saja
saya lagi nggak banyak kerjaan, mungkin satu-dua hari juga beres.
Awalnya saya agak takjub melihat buku ini: kover
depan dan beberapa halaman awal dipenuhiendorsement dari berbagai media dan
penulis berbagai negara. Padahal novel ini bahkan belum terbit di Indonesia
(waktu saya baca)! Tapi kemudian saya kecele. Semua puja-puji itu bukan untuk
Ayah, melainkan untuk Laskar Pelangi … hehehe! Kesannya kok Ayah seperti kurang
percaya diri, sampai-sampai harus menggunakan endorsement Laskar Pelangi yang
jumlahnya berjibun itu.
Di kover belakang pun tidak ada sinopsis Ayah. Yang
ada adalah biografi singkat penulisnya—ini pun juga ada di kover dalam bagian
depan. Padahal, tanpa semua itu pun Andrea sudah punya pembacanya sendiri. Tapi
ya sudahlah …
Ayah masih menggunakan Belitong sebagai latar cerita
utama. Ceritanya tentang empat sahabat bernama Sabari, Ukun, Tamat, dan
Toharun. Keempatnya bersekolah di sekolah yang sama. Andrea membangun kisah
dengan menceritakan keseharian keempat sahabat itu dan latar belakang
keluarganya masing-masing.
Mirip dengan tokoh-tokoh di Laskar Pelangi,
masing-masing dari keempat sahabat tadi punya karakter yang unik. Tak jarang
mereka juga begitu polos dan naif, namun kadang bisa cerdas juga. Bagian ketika
Andrea menceritakan masa sekolah anak-anak ini hingga lulus mendapat porsi
terbanyak dalam buku. Menurut saya bagian ini cukup asyik. Humornya sangat khas
Andrea.
Sabari diceritakan jatuh cinta sejak SMP pada
seorang gadis bernama Lena. Walau gadis itu tak pernah memedulikannya, Sabari
tak pernah menyerah. Ia kerap memajang kertas berisi puisinya untuk Lena di
majalah dinding sekolahnya. Sesekali, gadis itu membalas, juga lewat mading.
Singkat cerita, ketika sudah dewasa pun, Sabari
tetap tak bisa melupakan Lena. Suatu hari, ia mendengar kabar bahwa Lena hamil
di luar nikah. Saat itu Sabari bekerja di pabrik batako milik Markoni, ayah
Lena. Sabari pun mau saja ketika diminta menikahi Lena, demi menyelamatkan nama
baik Markoni yang kurang akur dengan Lena itu.
Anak lelaki yang kemudian lahir dari rahim Lena itu
kemudian diberi nama Zorro oleh Sabari. Pasalnya, bocah itu ketika diberi
boneka Zorro tak mau melepasnya. Sabari sangat menyayangi Zorro. Dia ingin
memeluknya sepanjang waktu, terpesona melihat makhluk kecil yang sangat indah
itu dan seluruh kebaikan yang terpancar darinya. Tiap malam, Sabari susah susah
tidur lantaran membayangkan bermacam rencana yang akan dia lakukan bersama
anaknya jika besar nanti. Dia ingin mengajaknya melihat pawai 17 Agustus,
mengunjungi pasar malam, membelikannya mainan, menggandengnya ke masjid, mengajarinya
berpuasa dan mengaji, dan memboncengnya naik sepeda saban sore ke taman kota.
Dia juga Ikhlas ketika Lena bahkan tak mau tinggal
bersama mereka. Beberapa tahun kemudian Lena malah minta cerai dan menikah lagi
hingga tiga kali, bahkan akhirnya mengambil Zorro dari Sabari. Pelan-pelan,
Sabari mulai tampak seperti orang gila dalam penampilan dan tingkah laku. Dua
sahabatnya, Ukun dan Tamat, lama-lama tak tahan melihat Sabari seperti itu,
sehingga akhirnya mereka memutuskan menjelajahi Sumatra demi menemukan Lena dan
Zorro dan membawa mereka kembali.
Berhubung biasanya orang tidak suka dikasih spoiler
saat baca resensi buku, saya juga nggak akan memberitahu akhir kisahnya, dong.
Bagi saya, ending-nya agak mudah ditebak, soalnya tokoh yang sering diceritakan
di awal tidak muncul lagi di tengah cerita, hingga akhirnya nongol di akhir
cerita, dengan nama yang berbeda.
Novel Ayah ini terbagi dalam bab-bab pendek,
sehingga pembaca bisa dengan enak mencicil baca. 🙂 Di beberapa halaman
akhir juga disertakan informasi soal buku-buku Andrea yang sudah dan akan
terbit, baik di Indonesia maupun terjemahan Laskar Pelangidi negara-negara
lain. Gila juga, ya …
Anyway, saya suka gaya tulisan Andrea yang khas dan
lugas. Novel kali ini juga tidak menggelar glorifikasi soal kesuksesan studi di
luar negeri. Para tokohnya bahkan tetap kere dan tidak berpendidikan tinggi
hingga akhir cerita. Tapi kisah Sabari yang sangat tulus mencintai anaknya
(yang bukan kandung), kesetiakawanan para sahabatnya, dan humor rasa Melayunya
menjadi magnet kuat dalam Ayah. Walau ada beberapa bagian cerita yang menurut
saya nggak penting banget dan melebar ke mana-mana, misalnya bagian tentang
Australia itu
www.bangkudepan.com
Jawablah
Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!
1.
Apa pengertian
dari Resensi?
2.
Sebutkan
unsur-unsur dalam resensi!
3.
Tuliskan
langkah-langkah dalam melakukan resensi!
4.
Analisis berdasarkan kaidah kebahasaannya!
5.
Cari & bacalah buku novel atau buku kumpulan cerita dan buatlah
resensi dengan benar menurut kaidah kebahasaannya!
Daftar Pustaka
Tim
Penyusun . 2017. Buku Teks Bahasa
Indonesia Kelas XI. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Bahasa
,Guru Materi. Resensi. 9 Desember
2016. https://materibahasa.com/pengertian-resensi-syarat-unsur-dan-tujuannya/.





