Selasa, 09 Oktober 2018

Meresensi Suatu Karya

0 komentar
Oleh Bramasta Krisna Diandra (16410074)

Sumber: www.menulis.com
Gambar . Seseorang yang melakukan resensi.
A.    Pengertian Resensi
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang artinya kupasan atau pembahasan. Kemudian bahasa Latin recensio, recensere atau juga revidere yang artinya mengulas kembali.
Resensi adalah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku, film, atau karya lain. Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya apakah layak dibaca atau tidak.
Resensator adalah orang yang membuat resensi sebuah buku/pembuat resensi. Orang yang akan membuat resensi sebuah buku, harus sudah membaca buku yang akan dibuat resensinya terlebih dahulu.

B.     Unsur-unsur  Resensi

Hal-hal yang penting dicermati dalam menulis resensi ialah menunjukan  kualitas isi, penampilan, unsur-unsur, bahasa, dan manfaat bagi pembaca antara lain:
1.      Judul resensi
2.      Identitas buku yang diresensi
3.      Pendahuluan (memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku, dan lain-lain)
4.      Inti/isi resensi
5.      Keunggulan buku
6.      Kekurangan buku
7.      Penutup

C.    Syarat dalam penyusunan sebuah Resensi
a.       Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b.      Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema.
c.       Memiliki alasan terhadap buku yang akan diresensi.
d.      Harus bermanfaat.

D.    Kebahasaan dalam Teks Resensi
Tentang kaidah kebahasaan teks resensi, teks resensi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut.
·         Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu.
·         Banyak menggunakan konjungsi temporal: sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.
·         Banyak menggunakan konjungsi penyebababan: karena, sebab.
·         Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya,
·         Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu. Banyak menggunakan konjungsi temporal: sejak, semenjak, kemudian, akhirnya. Banyak menggunakan konjungsi penyebababan: karena, sebab. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya,
·         Banyak menggunakan kata serapan. Kata serapan adalah kata yang berasa dari bahasa Inggris yang menjadi bahasa Indonesia. Memang dalam perkembangannya, memang bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun asing.

E.     Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a.       Informatif, disini resensi disampaikan secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
b.      Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau bab nya.
c.       Kritis, yaitu resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi resensi biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku.

F.     Manfaat Resensi
1. Bahan Pertimbangan
Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya dan mempengaruhi mereka atas karya tersebut.
2. Sarana Promosi Buku
Buku yang di-resensi biasanya adalah buku baru yang belum pernah di-resensi. Sehingga dengan melakukan hal ini bisa menjadi salah satu bentuk promosi buku sehingga terkenal dan banyak terjual.
3. Pengembangan Kreativitas
Seperti yang kita ketahui bahwa semakin sering menulis semakin baik tingkat keahlian kita, sehingga dengan rajin meresensi secara tidak langsung bisa mengembangkan kreativitas menulis.
4. Nilai Ekonomis
Dan hal yang mungkin tidak kamu bayangkan adalah dengan meresensi buku kita bisa mendapatkan imbalan berupa uang atau lainnya.



Contoh Resensi Buku
A.    Judul Resensi       : Rumah Cinta Rasulullah
B.     Identitas Buku
Judul buku                  : Bilik-Bilik Cinta Muhammad
Nama Pengarang         : Dr. Nizar Abazhah
Cetakan                       : I, 2004
Penerbit                       : Zaman
Penerjemah                  : Asy’ari Khatib
Tebal buku                  : 332 Halaman
ISBN                           : 978-602-1687-22-2
C.    Riwayat Kepengarangan
Nizar Abazhah. Lahir di Damaskus tahun 1946. Beliau belajar langsung kepada para ulama terkemuka Damaskus, beliau bergelar sarjana sastra dari Universitas Damaskus dan magister di bidang yang sama dari Universitas Punjab, Lahore. Kemudian, ia berhasil menjadi doktor bidang sastra Arab kontemporer di Universitas Azerbaijan.
Selain bidang sastra Arab, kepakarannya juga diakui dalam bidang sastra Prancis dan sejarah Islam. Kini aktif menjadi penasihat kebudayaan Penerbit Dar al-Fikr, guru besar Sirah Nabawiyyah di Akademi al-Fath al-Islami, serta mengajar di berbagai perguruan tinggi di Syria.
Beliau telah menulis lebih dari empat puluh buku tentang sejarah, sastra (novel), buku-buku pengajaran bahasa Arab untuk orang-orang non-Arab, dan buku-buku sirah Nabi Muhammad. Karyanya yang telah diterjemahkan dan disambut meriah oleh pembaca Tanah Air diantaranya adalah Bilik-Bilik Cinta Muhammad, Sekolah Cinta Rasulullah, Ketika Nabi di Kota, Sahabat-Sahabat Cilik Rasulullah, Perang Muhammad, dan Pribadi Muhammad.
D.    Sinopsis / Ringkasan isi buku
Buku ini menceritakan kisah teladan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW disetiap rumah yang beliau tinggali dan singgahi dari sejak masa-masa kecilnya hingga detik terakhir hidupnya. Diceritakannya kamar demi kamar itu dengan segenap penghuninya hingga bagaimana akhlak, tata pergaulan Nabi dengan mereka. Rumah-rumah cinta Rasulullah menjadikan tempat belajar bagaimana mewujudkan ”Rumahku Surgaku”. Bukan rumah bebas dari masalah, melainkan keluarga yang berhasil menyelesaikan suatu masalah secara bijak , bukan dengan kemewahan harta, melainkan dengan keluhuran akhlak dan cinta yang menyatu dalam iman.
E.     Ulasan kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan dari buku ini kaya akan sisi positif terutama dari segi akhlak yang mulia yang ditunjukan oleh Rasulullah. Penulisannya mencakup aspek di segi agama, politik, budaya, masyarakat dan lainnya. Bahasanya mudah dipahami sehingga menjadi menarik pembaca untuk membacanya. Pembacanya sendiri pun nantinya akan disajikan mengenai tata cara menjalani hidup dengan baik dan benar sesuai sesuai Al-Qur’an.
Untuk kekurangan dalam novel ini terlihat terlalu banyak kalimat yang terpenggal di antara kata, yang menjadikan membacanya kurang nyaman ( penggunaan tanda hubung “-“)

F.     Penutup
Kesimpulannya, buku ini sangat menginspirasi kehidupan khususnya yang beragama islam. Pembaca akan merasakan kekaguman pada sang Rasul. Dengan adanya buku ini semakin mempertebal lagi iman kita pada sejarah islam dan syariatnya, serta amalan-amalan Rasul serta keluarganya yang dapat membuat pembacanya terharu dan semangat menjalani ibadah wajib maupun yang sunnah.
Karya Penulis :Bramasta Krisna Diandra

TUGAS
Bacalah dengan cermat teks resensi dibawah ini!
Judul:Ayah
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Terbit: Mei 2015
Tebal: 412 halaman + xx
Setelah lama tak kedengaran, Andrea Hirata muncul lagi dengan novel barunya,Ayah. Dua minggu sebelum buku ini resmi terbit tanggal 29 Mei, saya sudah mendapatkannya duluan (jangan tanya dapat dari mana). 🙂 Saya langsung membacanya dan tamat dalam 5 hari. Kalau saja saya lagi nggak banyak kerjaan, mungkin satu-dua hari juga beres.


Awalnya saya agak takjub melihat buku ini: kover depan dan beberapa halaman awal dipenuhiendorsement dari berbagai media dan penulis berbagai negara. Padahal novel ini bahkan belum terbit di Indonesia (waktu saya baca)! Tapi kemudian saya kecele. Semua puja-puji itu bukan untuk Ayah, melainkan untuk Laskar Pelangi … hehehe! Kesannya kok Ayah seperti kurang percaya diri, sampai-sampai harus menggunakan endorsement Laskar Pelangi yang jumlahnya berjibun itu.
Di kover belakang pun tidak ada sinopsis Ayah. Yang ada adalah biografi singkat penulisnya—ini pun juga ada di kover dalam bagian depan. Padahal, tanpa semua itu pun Andrea sudah punya pembacanya sendiri. Tapi ya sudahlah …
Ayah masih menggunakan Belitong sebagai latar cerita utama. Ceritanya tentang empat sahabat bernama Sabari, Ukun, Tamat, dan Toharun. Keempatnya bersekolah di sekolah yang sama. Andrea membangun kisah dengan menceritakan keseharian keempat sahabat itu dan latar belakang keluarganya masing-masing.
Mirip dengan tokoh-tokoh di Laskar Pelangi, masing-masing dari keempat sahabat tadi punya karakter yang unik. Tak jarang mereka juga begitu polos dan naif, namun kadang bisa cerdas juga. Bagian ketika Andrea menceritakan masa sekolah anak-anak ini hingga lulus mendapat porsi terbanyak dalam buku. Menurut saya bagian ini cukup asyik. Humornya sangat khas Andrea.
Sabari diceritakan jatuh cinta sejak SMP pada seorang gadis bernama Lena. Walau gadis itu tak pernah memedulikannya, Sabari tak pernah menyerah. Ia kerap memajang kertas berisi puisinya untuk Lena di majalah dinding sekolahnya. Sesekali, gadis itu membalas, juga lewat mading.
Singkat cerita, ketika sudah dewasa pun, Sabari tetap tak bisa melupakan Lena. Suatu hari, ia mendengar kabar bahwa Lena hamil di luar nikah. Saat itu Sabari bekerja di pabrik batako milik Markoni, ayah Lena. Sabari pun mau saja ketika diminta menikahi Lena, demi menyelamatkan nama baik Markoni yang kurang akur dengan Lena itu.
Anak lelaki yang kemudian lahir dari rahim Lena itu kemudian diberi nama Zorro oleh Sabari. Pasalnya, bocah itu ketika diberi boneka Zorro tak mau melepasnya. Sabari sangat menyayangi Zorro. Dia ingin memeluknya sepanjang waktu, terpesona melihat makhluk kecil yang sangat indah itu dan seluruh kebaikan yang terpancar darinya. Tiap malam, Sabari susah susah tidur lantaran membayangkan bermacam rencana yang akan dia lakukan bersama anaknya jika besar nanti. Dia ingin mengajaknya melihat pawai 17 Agustus, mengunjungi pasar malam, membelikannya mainan, menggandengnya ke masjid, mengajarinya berpuasa dan mengaji, dan memboncengnya naik sepeda saban sore ke taman kota.

Dia juga Ikhlas ketika Lena bahkan tak mau tinggal bersama mereka. Beberapa tahun kemudian Lena malah minta cerai dan menikah lagi hingga tiga kali, bahkan akhirnya mengambil Zorro dari Sabari. Pelan-pelan, Sabari mulai tampak seperti orang gila dalam penampilan dan tingkah laku. Dua sahabatnya, Ukun dan Tamat, lama-lama tak tahan melihat Sabari seperti itu, sehingga akhirnya mereka memutuskan menjelajahi Sumatra demi menemukan Lena dan Zorro dan membawa mereka kembali.
Berhubung biasanya orang tidak suka dikasih spoiler saat baca resensi buku, saya juga nggak akan memberitahu akhir kisahnya, dong. Bagi saya, ending-nya agak mudah ditebak, soalnya tokoh yang sering diceritakan di awal tidak muncul lagi di tengah cerita, hingga akhirnya nongol di akhir cerita, dengan nama yang berbeda.
Novel Ayah ini terbagi dalam bab-bab pendek, sehingga pembaca bisa dengan enak mencicil baca. 🙂 Di beberapa halaman akhir juga disertakan informasi soal buku-buku Andrea yang sudah dan akan terbit, baik di Indonesia maupun terjemahan Laskar Pelangidi negara-negara lain. Gila juga, ya …
Anyway, saya suka gaya tulisan Andrea yang khas dan lugas. Novel kali ini juga tidak menggelar glorifikasi soal kesuksesan studi di luar negeri. Para tokohnya bahkan tetap kere dan tidak berpendidikan tinggi hingga akhir cerita. Tapi kisah Sabari yang sangat tulus mencintai anaknya (yang bukan kandung), kesetiakawanan para sahabatnya, dan humor rasa Melayunya menjadi magnet kuat dalam Ayah. Walau ada beberapa bagian cerita yang menurut saya nggak penting banget dan melebar ke mana-mana, misalnya bagian tentang Australia itu
www.bangkudepan.com
Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!
1.      Apa pengertian dari Resensi?
2.      Sebutkan unsur-unsur dalam resensi!
3.      Tuliskan langkah-langkah dalam melakukan resensi!
4.      Analisis berdasarkan kaidah kebahasaannya!
5.      Cari & bacalah buku novel atau buku kumpulan cerita dan buatlah resensi dengan benar menurut kaidah kebahasaannya!




Daftar Pustaka
Tim Penyusun . 2017. Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XI. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Bahasa ,Guru Materi. Resensi. 9 Desember 2016.  https://materibahasa.com/pengertian-resensi-syarat-unsur-dan-tujuannya/.
Wikipedia. Resensi. 31 Maret 2018. https://id.wikipedia.org/wiki/Resensi.

Read more...