Kamis, 08 Maret 2018

Contoh Resensi Novel

0 komentar


A.    Judul Resensi       : Rumah Cinta Rasulullah

B.     Identitas Buku
Judul buku                  : Bilik-Bilik Cinta Muhammad
Nama Pengarang         : Dr. Nizar Abazhah
Cetakan                       : I, 2004
Penerbit                       : Zaman
Penerjemah                  : Asy’ari Khatib
Tebal buku                  : 332 Halaman
ISBN                           : 978-602-1687-22-2
C.    Riwayat Kepengarangan
Nizar Abazhah. Lahir di Damaskus tahun 1946. Beliau belajar langsung kepada para ulama terkemuka Damaskus, beliau bergelar sarjana sastra dari Universitas Damaskus dan magister di bidang yang sama dari Universitas Punjab, Lahore. Kemudian, ia berhasil menjadi doktor bidang sastra Arab kontemporer di Universitas Azerbaijan.
Selain bidang sastra Arab, kepakarannya juga diakui dalam bidang sastra Prancis dan sejarah Islam. Kini aktif menjadi penasihat kebudayaan Penerbit Dar al-Fikr, guru besar Sirah Nabawiyyah di Akademi al-Fath al-Islami, serta mengajar di berbagai perguruan tinggi di Syria.
Beliau telah menulis lebih dari empat puluh buku tentang sejarah, sastra (novel), buku-buku pengajaran bahasa Arab untuk orang-orang non-Arab, dan buku-buku sirah Nabi Muhammad. Karyanya yang telah diterjemahkan dan disambut meriah oleh pembaca Tanah Air diantaranya adalah Bilik-Bilik Cinta Muhammad, Sekolah Cinta Rasulullah, Ketika Nabi di Kota, Sahabat-Sahabat Cilik Rasulullah, Perang Muhammad, dan Pribadi Muhammad.


D.    Sinopsis / Ringkasan isi buku
Buku ini menceritakan kisah teladan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW disetiap rumah yang beliau tinggali dan singgahi dari sejak masa-masa kecilnya hingga detik terakhir hidupnya. Diceritakannya kamar demi kamar itu dengan segenap penghuninya hingga bagaimana akhlak, tata pergaulan Nabi dengan mereka. Rumah-rumah cinta Rasulullah menjadikan tempat belajar bagaimana mewujudkan ”Rumahku Surgaku”. Bukan rumah bebas dari masalah, melainkan keluarga yang berhasil menyelesaikan suatu masalah secara bijak , bukan dengan kemewahan harta, melainkan dengan keluhuran akhlak dan cinta yang menyatu dalam iman.
E.     Ulasan kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan dari buku ini kaya akan sisi positif terutama dari segi akhlak yang mulia yang ditunjukan oleh Rasulullah. Penulisannya mencakup aspek di segi agama, politik, budaya, masyarakat dan lainnya. Bahasanya mudah dipahami sehingga menjadi menarik pembaca untuk membacanya. Pembacanya sendiri pun nantinya akan disajikan mengenai tata cara menjalani hidup dengan baik dan benar sesuai sesuai Al-Qur’an.
Untuk kekurangan dalam novel ini terlihat terlalu banyak kalimat yang terpenggal di antara kata, yang menjadikan membacanya kurang nyaman ( penggunaan tanda hubung “-“)

F.     Penutup
Kesimpulannya, buku ini sangat menginspirasi kehidupan khususnya yang beragama islam. Pembaca akan merasakan kekaguman pada sang Rasul. Dengan adanya buku ini semakin mempertebal lagi iman kita pada sejarah islam dan syariatnya, serta amalan-amalan Rasul serta keluarganya yang dapat membuat pembacanya terharu dan semangat menjalani ibadah wajib maupun yang sunnah.
Read more...

Selasa, 06 Maret 2018

Guru Misterius

0 komentar

Bramasta Krisna Diandra/ 16410074/ 4B
Guru Misterius
Seorang guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan kepada murid muridnya, tetapi juga mendidik mereka. Untuk mendidik, tidak harus mengajar di bidang etika atau menjadi guru agama melainkan mengajar di bidang apapun bisa, karena sesungguhnya setiap guru dapat menerapkan pendidikan bagi para muridnya, yakni mengajar dengan menggunakan hati. Ini adalah sepenggal cerita mengenai guruku yang misterius.
Aku mempunyai seorang guru, beliau adalah sosok yang dikenal banyak siswa karena prilakunya. Bu Wahyu, nama sapaan dimata murid-muridnya, Bu Wahyu adalah guruku waktu di SMP. Ia mengajar pelajaran Bahasa Indonesia. Di mata siswa ia dikenal sebagai guru yang menjunjung prilaku disiplin, jika ada siswa yang melanggar peraturan tak segang segan beliau yang memberi peringatan. Walaupun begitu beliau adalah sosok pengajar yang baik dan ramah kepada murid-muridnya. Ketika mengajar, dalam mengajar Bu Wahyu sering menggunakan metode ceramah, karena beliau suka bercerita, entah itu kehidupannya maupun cerita fiksi. Tak hanya metode ceramah, beliau terkadang menggunkan metode diskusi, tujuannya tak lain mengajak peserta didik ikut berpatisipasi dengan cara praktek. Jika Susana kelas mulai memudar beliau mengkondusifkan kelas dengan gurauan atau celetukan yang mengundang gelak tawa.
Bu Wahyu seorang penyabar terkadang juga menjadi seorang yang keras, tak henti-hentinya beliau memberi nasihat kepada anak didiknya, baik yang melakukan kesalahan maupun tidak. beliau juga sering menghukum siswanya yang bandel untuk menulis istigfar “Asstagfirullahalazhim” 50 kali, berharap siswa tersebut menyesali perbuatannya. Aneh sekaligus kagum dengan guru unik seperti dia.
Read more...