Membaca adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis
melalui media dengan menggunakan kata – kata. Menurut Keraf Mr. Gorys
“Membaca
merupakan suatu proses yang mengandung komponen fisik dan mental. Sepanjang
jalur tersebut, dapat diterjemahkan juga sebagai metodologi memberikan
pentingnya gambar visual”. Demikian pula yang dikemukakan oleh Mr.Juel dalam buku Mr.Sandjaja (2005) “Membaca
merupakan sebuah proses untuk dapat mengenal kata-kata dan memadukan menjadi
arti kata dan menjadi kalimat dan struktur baca”. Dengan membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi
berfungsi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan tentang banyak hal dalam
kehidupan ini.
Nah kali ini saya akan menceritakan sepenggal
pengalaman dalam membaca buku sejak sampai kecil hingga sekarang. Awal saya
membaca kemungkinan sejak saya masih dibangku taman kanak - kanak atau yang
disebut dengan TK. Dari sana saya diajarkan mengenal huruf abjad dari huruf A –
Z. dengan dibimbing seorang guru yang sangat penyabar, saya mulai bias membaca
entah itu nama binatang, nama buah, dan lain sebagainya. Dari situlah timbul
rasa suka terhadap membaca. Apalag di bangku taman kanak – kanak suka sekali
dengan dongeng yang bergambar, apalagi dihiasi oleh warna warna yang cerah.
Pada waktu itu saya masih ingat bukunya yang berjudul “ Cerita Si kancil “ yang
berceria seorang kancil yang cerdik.
Kemudian di bangku SD saya juga masih suka membaca
buku walaupun buku pelajaran. Kemudian dibangku SMP saya menjadi orang yang
agak malas membaca. Mungkin karena bacaannya yang terlalu banyak dan kata
katanya yang bertele - tele. Hingga kebiasaan itu berlanjut di bangku SMA
sering malas untuk membaca walaupun kadang juga membacanya karena ulangan atau
tugas. Padahal membaca adalah jembatan ilmu tanpa membaca kita tidak tau apa
apa.Pada suatu ketika saat dibangku SMA kelas XI saya ditunjuk sebagai salah
satu untuk menjadi paduan suara untuk mengisi sebuah aca perpisahan kakak kelas.
Pada saat itu juga ada sebuah acara yang dapat menumbuhkan kembali rasa ingin
membaca lagi. Dengan dibacakannya kata - kata yang penuh makna dengan lantunan
yang merdu dapat meluluhkan hati saya,yang saya maksudkan adalah puisi, apalagi
seseorang yang membacanya yang cantik jelita. Sejak itu saya terus mencari – cari berbagai macam puisi di
internet. Tetapi bukan hanya puisi saja yang saya baca, artikel, berita, dan
lainnya.
Dalam
membaca pasti mempunyai banyak manfaat, berikut pendapat dari beberapa para
pakar :
Menurut pendapat
suyitno tentang manfaat membaca (1985: 37-38), yaitu:
Ø untuk penyempurnaan teknik membaca;
Ø untuk penyempurnaan pemahaman isi
bacaan;
Ø untuk mendapatkan pemahaman
kosakata;
Ø untuk mendapatkan penumbuhan
kesadaran untuk kepentingan membaca sebagai sarana mendapatkan informasi;
Ø untuk mendapatkan penumbuhan sikap
suka mencari kesenangan, kenikmatan, dan kepuasan batin
Pendapat lain dikemukakan oleh Widyamartaya tentang
Manfaat membaca (1992: 140-141), antara lain:
§ dapat membuka cakrawala kehidupan
bagi pembaca
§ dapat menyaksikan dunia lain-dunia
pikiran dan renungan merubah pembaca menjadi mempesona dan terasa nikmat tutur
katanya.
Menurut pendapat saya membaca juga
banyak sekali manfaatnya antara lain: membantu pengembangan
pemikiran dan menjernihkan cara berpikir, meningkatkan pengetahuan,
meningkatkan memori dan pemahaman. Dengan sering membaca, seseorang
mengembangkan kemampuan untuk memproses ilmu pengetahuan, mempelajari berbagai
disiplin ilmu, dan menerapkan dalam hidup.
Gemar
membaca juga dapat melindungi otak dari penyakit alzheimer, mengurangi stres,
mendorong pikiran positif. Membaca memberikan jenis latihan yang berbeda bagi
otak dibandingkan dengan menonton TV atau mendengarkan radio. Kebiasaan membaca
melatih otak untuk berpikir dan berkonsentrasi
Banyak
warga Indonesia cenderung menghabiskan waktu di depan pesawat televisi. Minat
baca yang rendah di Indonesia merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) 2012,
tercatat sembilan dari sepuluh penduduk berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai
menonton televisi. Sebaliknya, hanya 3 dari 20 warga yang menyukai membaca
surat kabar, buku, dan majalah.
Jika
dilihat dari rasio pembaca surat kabar, konsumsi satu surat kabar di Indonesia
lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga di ASEAN. Jika di Filipina
satu surat kabar dibaca 30 orang, di Indonesia satu surat kabar menjadi
konsumsi bagi 45 orang. Idealnya, satu surat kabar dibaca 10 orang.
Tak hanya itu, setiap siswa
sekolah menengah di beberapa negara maju wajib menamatkan buku bacaan dengan
jumlah tertentu sebelum mereka lulus sekolah. Taufiq Ismail, sastrawan
nasional, pernah menyatakan bahwa di Jerman siswa wajib menamatkan 22-32 judul
buku (1966-1975), Jepang 15 judul buku (1969-1972), Malaysia 6 judul buku
(1976-1980), Singapura 6 judul buku (1982-1983), Thailand 5 judul buku
(1986-1991). Di Indonesia sejak tahun 1950-1997 terdapat nol buku atau tidak
ada kewajiban bagi siswa untuk menamatkan satu judul buku pun. Kondisi ini
masih berlangsung hingga sekarang.
Berdasarkan
beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca adalah
mendapatkan informasi dari bacaan sesuai dengan tujuan masing-masing pembaca.
Membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang
yang tidak mempunyai tujuan dalam membaca, dan akan dengan mudah memperoleh
banyak pengetahuan tentang isi, makna, arti dari suatu bahan bacaan.
-Bramasta Krisna Diandra/16410074-
-Bramasta Krisna Diandra/16410074-
Daftar
Pustaka
http://print.kompas.com/baca/2015/10/27/Membaca-Jadi-Jendela-Dunia
0 komentar:
Posting Komentar