Kamis, 22 Desember 2016

Pengalaman Membaca Saya || Dunia Kata

0 komentar

Membaca adalah sebuah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui media dengan menggunakan kata – kata. Menurut Keraf Mr. Gorys “Membaca merupakan suatu proses yang mengandung komponen fisik dan mental. Sepanjang jalur tersebut, dapat diterjemahkan juga sebagai metodologi memberikan pentingnya gambar visual”. Demikian pula yang dikemukakan oleh Mr.Juel dalam buku Mr.Sandjaja (2005) Membaca merupakan sebuah proses untuk dapat mengenal kata-kata dan memadukan menjadi arti kata dan menjadi kalimat dan struktur baca”. Dengan membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan tentang banyak hal dalam kehidupan ini.

Nah kali ini saya akan menceritakan sepenggal pengalaman dalam membaca buku sejak sampai kecil hingga sekarang. Awal saya membaca kemungkinan sejak saya masih dibangku taman kanak - kanak atau yang disebut dengan TK. Dari sana saya diajarkan mengenal huruf abjad dari huruf A – Z. dengan dibimbing seorang guru yang sangat penyabar, saya mulai bias membaca entah itu nama binatang, nama buah, dan lain sebagainya. Dari situlah timbul rasa suka terhadap membaca. Apalag di bangku taman kanak – kanak suka sekali dengan dongeng yang bergambar, apalagi dihiasi oleh warna warna yang cerah. Pada waktu itu saya masih ingat bukunya yang berjudul “ Cerita Si kancil “ yang berceria seorang kancil yang cerdik.



Kemudian di bangku SD saya juga masih suka membaca buku walaupun buku pelajaran. Kemudian dibangku SMP saya menjadi orang yang agak malas membaca. Mungkin karena bacaannya yang terlalu banyak dan kata katanya yang bertele - tele. Hingga kebiasaan itu berlanjut di bangku SMA sering malas untuk membaca walaupun kadang juga membacanya karena ulangan atau tugas. Padahal membaca adalah jembatan ilmu tanpa membaca kita tidak tau apa apa.Pada suatu ketika saat dibangku SMA kelas XI saya ditunjuk sebagai salah satu untuk menjadi paduan suara untuk mengisi sebuah aca perpisahan kakak kelas. Pada saat itu juga ada sebuah acara yang dapat menumbuhkan kembali rasa ingin membaca lagi. Dengan dibacakannya kata - kata yang penuh makna dengan lantunan yang merdu dapat meluluhkan hati saya,yang saya maksudkan adalah puisi, apalagi seseorang yang membacanya yang cantik jelita. Sejak itu saya  terus mencari – cari berbagai macam puisi di internet. Tetapi bukan hanya puisi saja yang saya baca, artikel, berita, dan lainnya.





Dalam membaca pasti mempunyai banyak manfaat, berikut pendapat dari beberapa para pakar :

Menurut pendapat suyitno tentang manfaat membaca (1985: 37-38), yaitu:

Ø  untuk penyempurnaan teknik membaca;

Ø  untuk penyempurnaan pemahaman isi bacaan;

Ø  untuk mendapatkan pemahaman kosakata;

Ø  untuk mendapatkan penumbuhan kesadaran untuk kepentingan membaca sebagai sarana mendapatkan informasi;

Ø  untuk mendapatkan penumbuhan sikap suka mencari kesenangan, kenikmatan, dan kepuasan batin

Pendapat lain dikemukakan oleh Widyamartaya tentang Manfaat membaca (1992: 140-141), antara lain:

§  dapat membuka cakrawala kehidupan bagi pembaca

§  dapat menyaksikan dunia lain-dunia pikiran dan renungan merubah pembaca menjadi mempesona dan terasa nikmat tutur katanya.



Menurut pendapat saya membaca juga banyak sekali manfaatnya antara lain: membantu pengembangan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir, meningkatkan pengetahuan, meningkatkan memori dan pemahaman. Dengan sering membaca, seseorang mengembangkan kemampuan untuk memproses ilmu pengetahuan, mempelajari berbagai disiplin ilmu, dan menerapkan dalam hidup.

Gemar membaca juga dapat melindungi otak dari penyakit alzheimer, mengurangi stres, mendorong pikiran positif. Membaca memberikan jenis latihan yang berbeda bagi otak dibandingkan dengan menonton TV atau mendengarkan radio. Kebiasaan membaca melatih otak untuk berpikir dan berkonsentrasi

Banyak warga Indonesia cenderung menghabiskan waktu di depan pesawat televisi. Minat baca yang rendah di Indonesia merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) 2012, tercatat sembilan dari sepuluh penduduk berusia 10 tahun ke atas lebih menyukai menonton televisi. Sebaliknya, hanya 3 dari 20 warga yang menyukai membaca surat kabar, buku, dan majalah.

Jika dilihat dari rasio pembaca surat kabar, konsumsi satu surat kabar di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga di ASEAN. Jika di Filipina satu surat kabar dibaca 30 orang, di Indonesia satu surat kabar menjadi konsumsi bagi 45 orang. Idealnya, satu surat kabar dibaca 10 orang.

Tak hanya itu, setiap siswa sekolah menengah di beberapa negara maju wajib menamatkan buku bacaan dengan jumlah tertentu sebelum mereka lulus sekolah. Taufiq Ismail, sastrawan nasional, pernah menyatakan bahwa di Jerman siswa wajib menamatkan 22-32 judul buku (1966-1975), Jepang 15 judul buku (1969-1972), Malaysia 6 judul buku (1976-1980), Singapura 6 judul buku (1982-1983), Thailand 5 judul buku (1986-1991). Di Indonesia sejak tahun 1950-1997 terdapat nol buku atau tidak ada kewajiban bagi siswa untuk menamatkan satu judul buku pun. Kondisi ini masih berlangsung hingga sekarang.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca adalah mendapatkan informasi dari bacaan sesuai dengan tujuan masing-masing pembaca. Membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan dalam membaca, dan akan dengan mudah memperoleh banyak pengetahuan tentang isi, makna, arti dari suatu bahan bacaan.

 -Bramasta Krisna Diandra/16410074-
































Daftar Pustaka



http://print.kompas.com/baca/2015/10/27/Membaca-Jadi-Jendela-Dunia

0 komentar:

Posting Komentar